Langsung ke konten utama

Model Pembelajaran Kurikulum 2013 (bag.2)

InfoDunia-pendidikan.blogspot.com. Assalamualaikum... Bagaimana Kabar Sobat sekalian? Sepertinya belakangan ini agak sibuk sehingga blog saya agak tertunda updatenya. Nah, Pada kesempatan kali ini saya ingin melanjutkan pembahasan dari artikel sebelumnya yaitu Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Masih tentang Model Pembelajaran yang cocok untuk diterapkan pada kurikulum 2013 sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Pada Kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu model pembelajaran yaitu Model Pembelajaran Kurikulum 2013 : Discovery Learning (Pembeleajaran Penenemuan). Mungkin sebagian sobat pendidik sudah sering mendengar istilah Discovery Learning. Nah kali ini akan dijelaskan secara rinci hingga langkah-langkah penerapan model belajar ini. Silakan disimak penjelasannya.

Discovery Learning


A. Definisi dan Konsep

1. Definisi

Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.

Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri.

2. Konsep

Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.

Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41). Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut siswa akan menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.

B. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran

Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas adalah sebagai berikut:

1). Perencanaan

Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut.

- Menentukan tujuan pembelajaran

- Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya

- belajar, dan sebagainya)

- Memilih materi pelajaran.

- Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)

- Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,

- tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa

- Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik

- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa

2). Pelaksanaan

Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas,ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.

Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.

Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)

Data collection (pengumpulan data)

Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.

Verification (pembuktian)

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing.Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.

Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

3). Sistem Penilaian

Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa.Jika bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa, maka pelaksanaan penilaian dapat menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses dan hasil belajar pada materi berikutnya

Demikianlah pembahasan kali ini mengenai Model Pembelajaran Kurikulum 2013 : Discovery Learning (Pembelajaran Penenemuan). Jika ada yang ingin ditanyakan silakan berkomentar di bawah :)
Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ceritaku : Tantangan Seorang Guru

Info Dunia Pendidikan -Artikel Ceritaku : tantangan seorang guru ini adalah artikel pembuka dari blog ini. Menjadi seorang guru atau pendidik merupakan cita-cita bagi sebagian anak, bagi sebagian seorang. Ketika masih kecil, mungkin sebagian kita ketika ditanya "ingin jadi apa nanti?", akan menjawab "jadi guru". Namun Benarkah ini merupakan keinginan kita setelah dewasa? Sayang sekali sebenarnya saya bukan salah satu anak yang menjawab begitu. Namun ketika dewasa ternyata nasib membawa kepada profesi guru :) Realita kadang tak seindah apa yang dibayangkan, ketika anak-anak diberikan "gambaran" begitu mulianya sang guru, namun ketika telah masuk ke dalam dunia pendidikan, semua gambaran tersebut berganti. sosok guru hanyalah sebagai sebuah "pekerjaan untuk bisa dapat uang." Maka tidak heran jika anak kuliahan diarahkan untuk menjadi guru agar mudah mendapat pekerjaan, pasti bekerja, tidak menganggur, peluang jadi PNS besar. Namun setelah dijalani...

Komentar Yohanes Surya tentang PR Matematika kelas 2 SD

infodunia-pendidikan.blogspot.com . Belakangan di dunia maya (internet) dihebohkan oleh kasus anak kelas dua SD (dramatisir dikit, hehe..). Dimana Anak ini diberikan PR 4x4x4x4x4x4 = ... x ...  Sebenarnya ini masalah PR matematika SD tersebut sepele bagi sebagian orang namun belakangan entah kenapa jadi heboh, mungkin karena kedua pihak saling "kekeuh" dalam mempertahankan argumen masing-masing tanpa mau berpikiran sedikit lebih terbuka. Di bawah ini screenshoot dari PR anak tersebut. heboh PR matematika SD menurut saya pribadi sih, kebetulan juga sebagai pengajar matematika juga, semestinya jawaban tersebut tidak serta merta disalahkan, walaupun kita hendak mengajarkan konsep yang benar dan konsep tersebut masih belum dipahami oleh siswa. Guru bisa saja memberikan nilai separuh dari jawaban yang betul, sehingga sang anak juga jadi lebih termotivasi untuk mendapatkan nilai utuh dengan menggunakan konsep yang kita ajarkan. Karena jika hasil kerjanya serta merta tidak ada nil...

Download RPP Silabus Adm Perkantoran (Lengkap)

RPP Silabus SMK Lengkap InfoDunia-Pendidikan.blogspot.com. Assalamualaikum... Bagaimana kabar sobat sekalian ? Semoga dalam keadaan baik. Pada kesempatan kali ini Admin ingin share perangkat mengajar berupa Silabus dan RPP . Kali ini Silabus dan RPP untuk SMK Jurusan Administrasi Perkantoran. Karena kebetulan juga admin pada semester ini diberikan amanah untuk mengajar di jurusan administrasi perkantoran, sehingga admin sedikit banyak juga mencari perangkat mengajarnya. agak sulit untuk mencari perangkat ini. Namun Alhamdulillah... tidak sengaja ketika mencari materi akhirnya ketemu perangkat  RPP Silabus Administrasi Perkantoran yang cukup lengkap. Jadi sekalian saja saya share di sini. Kenapa saya katakan lengkap, karena hampir semua mata pelajaran produktif Administrasi perkantoran telah ada di dalamnya. Baca Juga : Download RPP Matematika SMK Teknik Kelas X Isi dari paket ini adalah: Bekerja sama degan kolega Berkomunikasi melalui telepon Melakukan Prosedur Administrasi Me...