Langsung ke konten utama

Guru Profesi yang Tidak "Menjanjikan" (Bag. 1)

suka duka guru
suka duka guru
  Sebagian besar kita ketika kecil jika ditanya "apa cita-cita kalau sudah besar nanti?" maka hampir bisa ditebak jawabannya kalau tidak dokter, pilot, polisi/tentara. Sebagian kecil akan menjawab jadi guru, barangkali si anak terisnspirasi oleh kebaikan gurunya ketika masih SD. Sejak awal sudah tertanam dalam benak kita bahwa menjadi guru bukanlah profesi pilihan utama bagi sebagian besar kita.
Penulis sendiri tidak ingat persis jawaban jika ditanya cita-cita seperti di atas. Namun entah bagaimana garis kehidupan membuat penulis menjadi seorang guru untuk saat ini. Sekitar 8 Tahun sudah menggeluti profesi ini dan sudah mulai mengerti asam garamnya menjadi seorang guru.

Berawal dari keterbatasan biaya untuk bisa kuliah, akhirnya memutuskan untuk mengambil akultas keguruan karena biayanya cukup terjangkau dibandingkan dengan fakultas lainnya kala itu.
Ketika kuliah pun mulai belajar untuk mencari pekerjaan yang tidak jauh dari dunia pendidikan, alhasil beberapa tempat bimbel dan privat pun dilakoni. Perlahan namun pasti akhirnya jiwa sebagai seorang pendidik mulai terpatri di dalam diri.

Bicara masalah profesi guru, adalah salah satu dilema menurut penulis sendiri. Kalau mau jujur, profesi guru hampir mustahil untuk bertahan hidup layak saat ini. Makanya sebagian besar guru pastilah punya usaha sampingan selain mengajar di sekolah.

Sebagian guru beruntung karena sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil karena setidaknya biaya kehidupan keluarga hingga tua masih "terjamin". sebagian lainnya lagi beruntung karena bekerja di instansi swasta yang sudah bonafide. Sehingga bisa mendapat upah lumayan untuk kehidupannya. Bahkan sebagian tertentu isntansi ini lebih menggiurkan daripada PNS.

Tapi sebagian besar guru hidup dibawah bayang-bayang "honorer". Masih lebih baik jika yang dimaksud adalah "honorer pemerintah/daerah", kenyataannya honorer yang dimaksud adalah guru yang dibayar honornya seadanya. Honor yang dibayarkan saat dana BOS (Bantuan Operasional Komputer) yang notabene 3 bulan sekali (kalau lancar). Atau honor hasil sumbangan/patungan para guru PNS di sekolahnya jika mereka dapat tunjangan. Lebih kepada belas kasihan rekan sejawat saja jika begini.

Nominalnya? sebagian besar Rp. 300.000,- perbulan, jika beruntung dapat sampai 1,5 jt perbulan. Namun jangan harap rutin tiap bulan. Kondisi ini membuat "gali lobang tutup lobang" seorang guru honorer menjadi hal yang lumrah. Bahkan mungkin bisa bertahan hidup mengandalkan hutang dari warung tetangga yang masih mau mengerti dengan keadaannya. Lagi-lagi, lebih kepada belas kasihan tetangga.

Tidak kita pungkiri bahwa zaman sekarang, profesi guru bukanlah lagi profesi dihormati seperti orang tua kita dahulu. Guru hanyalah profesi yang bisa dibanggakan di lisan saja, sebagai pemanis ucapan untuk mengundang simpati orang. Salah satu penyebabnya adalah bahwa seorang guru tidak bisa lagi 100% mendedikasikan dirinya untuk pendidikan. Pikiran harus terbagi dengan bagaiman cara memenuhi nafkah keluarga.

Oleh karena itu tidak heran jika banyak kejadian guru mulai abai dengan siswanya, atau kalaupun masih peduli, hanya sebatas aturan formal di sekolah saja. Disisi lain, siswa mulai kehilangan panutannya, bahkan justru sebagian orang tua sendiri yang mengajarkan untuk tidak menghormati gurunya. Ini menjadi semacam lingkaran setan yang tidak kunjung ketemu ujungnya.
Tentu saja tidak sesederhana itu kita mencari solusinya.

Yang ingin penulis sampaikan di sini tidak lain hanyalah sepenggal kisah tentang guru yang galau dengan kehidupannya. Tulisan ini sekadar menambah deretan panjang tentang keluh kesah guru yang dari waktu ke waktu terus bertambah.

Walaupun demikian, masih banyak insan mulia yang dengan sabar terus mendidik generasi muda bangsa ini. Mereka diam, mereka "menerima" apa adanya dengan ikhlas. Tapi sebagai bangsa yang besar tidakkah kita tergerak memikirkan nasib mereka?



Bersambung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ceritaku : Tantangan Seorang Guru

Info Dunia Pendidikan -Artikel Ceritaku : tantangan seorang guru ini adalah artikel pembuka dari blog ini. Menjadi seorang guru atau pendidik merupakan cita-cita bagi sebagian anak, bagi sebagian seorang. Ketika masih kecil, mungkin sebagian kita ketika ditanya "ingin jadi apa nanti?", akan menjawab "jadi guru". Namun Benarkah ini merupakan keinginan kita setelah dewasa? Sayang sekali sebenarnya saya bukan salah satu anak yang menjawab begitu. Namun ketika dewasa ternyata nasib membawa kepada profesi guru :) Realita kadang tak seindah apa yang dibayangkan, ketika anak-anak diberikan "gambaran" begitu mulianya sang guru, namun ketika telah masuk ke dalam dunia pendidikan, semua gambaran tersebut berganti. sosok guru hanyalah sebagai sebuah "pekerjaan untuk bisa dapat uang." Maka tidak heran jika anak kuliahan diarahkan untuk menjadi guru agar mudah mendapat pekerjaan, pasti bekerja, tidak menganggur, peluang jadi PNS besar. Namun setelah dijalani...

Komentar Yohanes Surya tentang PR Matematika kelas 2 SD

infodunia-pendidikan.blogspot.com . Belakangan di dunia maya (internet) dihebohkan oleh kasus anak kelas dua SD (dramatisir dikit, hehe..). Dimana Anak ini diberikan PR 4x4x4x4x4x4 = ... x ...  Sebenarnya ini masalah PR matematika SD tersebut sepele bagi sebagian orang namun belakangan entah kenapa jadi heboh, mungkin karena kedua pihak saling "kekeuh" dalam mempertahankan argumen masing-masing tanpa mau berpikiran sedikit lebih terbuka. Di bawah ini screenshoot dari PR anak tersebut. heboh PR matematika SD menurut saya pribadi sih, kebetulan juga sebagai pengajar matematika juga, semestinya jawaban tersebut tidak serta merta disalahkan, walaupun kita hendak mengajarkan konsep yang benar dan konsep tersebut masih belum dipahami oleh siswa. Guru bisa saja memberikan nilai separuh dari jawaban yang betul, sehingga sang anak juga jadi lebih termotivasi untuk mendapatkan nilai utuh dengan menggunakan konsep yang kita ajarkan. Karena jika hasil kerjanya serta merta tidak ada nil...

Download RPP Silabus Adm Perkantoran (Lengkap)

RPP Silabus SMK Lengkap InfoDunia-Pendidikan.blogspot.com. Assalamualaikum... Bagaimana kabar sobat sekalian ? Semoga dalam keadaan baik. Pada kesempatan kali ini Admin ingin share perangkat mengajar berupa Silabus dan RPP . Kali ini Silabus dan RPP untuk SMK Jurusan Administrasi Perkantoran. Karena kebetulan juga admin pada semester ini diberikan amanah untuk mengajar di jurusan administrasi perkantoran, sehingga admin sedikit banyak juga mencari perangkat mengajarnya. agak sulit untuk mencari perangkat ini. Namun Alhamdulillah... tidak sengaja ketika mencari materi akhirnya ketemu perangkat  RPP Silabus Administrasi Perkantoran yang cukup lengkap. Jadi sekalian saja saya share di sini. Kenapa saya katakan lengkap, karena hampir semua mata pelajaran produktif Administrasi perkantoran telah ada di dalamnya. Baca Juga : Download RPP Matematika SMK Teknik Kelas X Isi dari paket ini adalah: Bekerja sama degan kolega Berkomunikasi melalui telepon Melakukan Prosedur Administrasi Me...